Keuntungan dan Keterbatasan system Client-server
Prinsip utama dari model client-server adalah suatu proses dapat dipisahkan menjadi 2, yaitu pada proses client dan proses server, dimana kedua proses tersebut menggunakan suatu protokol tertentu agar dapat saling berkomunikasi
Fungsi Sistem Client-Server
- Software client dan server saling berkomunikasi dengan menggunakan SQL
- Server SQL bertanggung jawab atas manajemen data local dalam sebuah site, seperti halnya DBMS terpusat.
- Menghasilkan rencana eksekusi proses terdistribusi dan menguraikan query menjadi query local yang kemudian akan diproses oleh server SQL local
- Memastikan konsistensi dari salinan data item hasil replikasi dengan menggunakan pengendalian cocurrency terdistribusi.
Keuntungan
- Efisiensi jumlah pekerjaan
- Client mengakses pada remote data (via standars)
- Menyediakan fungsi DBMS secara penuh pada mesin client
- Pengukuran resource secara horizontal dan vertikal
- Harga dan perfoma yang lebih baik pada mesin client
- Kemampuan untuk menggunakan tool yang lebh familiar dengan user di client
Kelemahan
- Server membentuk bottleneck
- Server membentuk titik kegagalan tunggal
- Kesulitan dalam pengukuran database
Model Client/server Two-tier
Penggunaan database server, yang berarti proses akan terbagi menjadi dua, yaitu untuk pemrosesan data dilakukan oleh database server, sedangkan untuk antar muka pemakaian diproses pada client.
Teknologi client-server two-tier memiliki kelemahan dalam hal penggunaan kembali, skalabilitas, dan perawatan sistem. Kelemahan-kelemahan model client-server two-tier akan terasa pada suatu sistem yang kompleks dan melibatkan banyak transaksi.
Jika suatu permintaan dikirimkan ke database server, kemudian semua hasil akan dikirimkan ke client, lalu client akan melakukan proses terhadap data tersebut dengan bussiness logicnya.
Model Client/Server Three-tier
Pada model ini bussiness logic dipisahkan keserver, maka data yang terkirimkan hanyalah data hasil pengolahan bussiness logic. Tentu saja dengan demikian akan mengurangi padatnya lalu lintas jalur network yang ada.
Arsitektur Three-tier memiliki kecenderungan ditingkatkan atau diganti secara mandiri sebagai tuntutan dari perubahan teknologi. Sebagai contoh, peningkatan sistem operasi desktop dari microsoft windows ke unix merupakan dampak dari kode interface pengguna.
Model Client/Server n-tier
Model n-tier atau arsitektur multi-tier dapat menerapkan beberapa kegiatan yang berbeda, termasuk hubungan transitif antara aplikasi server yang menerapkan fingsi berbeda dari bisnis logis, setiap fungsi bisa memanfaatkan atau tidak terhadap sistem database berbeda.
Dalam eksplorasi aplikasi lunak, arsitektur multi-tier digunakan untuk menjabarkan sesuatu dimana derajat pemisahan yang dimiliki oleh satu atau lebih agent aplikasi lunak antara komponen diskrit dalam upaya untuk mefasilitasi pemprosesan di beberapa hal. Sebagai contoh hal ini dibunakan pada perangkat tengah untuk pelayanan permintaan data yang lebih efisien antara pengguna dengan database. Ini juga dapat disandarkan sebagai arsitektur n-tier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar