Muslihat yang dilakukan para evolusionis dengan menafsirkan variasi pada tulang-belulang zaman dulu menurut prasangka mereka sendiri berisi skenario khayalan evolusi manusia menurut alur yang mereka kehendaki. Perlu dipahami bahwa memberitakan dongeng khayal yang didasarkan pada kemiripan tulang-belulang adalah kegiatan yang tidak bermakna di hadapan fakta yang sesungguhnya.
Organ tubuh yang dimiliki manusia, seperti mata, telinga dan jantung, memperlihatkan kerumitan yang kemunculannya tidak dapat dijelaskan melalui peristiwa acak yang tidak disengaja. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap bahwa ketidaksengajaan (kebetulan) tidak memiliki kemampuan untuk membentuk satu saja dari puluhan ribu protein yang terdapat di dalam satu sel di antara seluruh triliunan sel dalam tubuh manusia, apalagi membentuk keseluruhan organnya.
Dengan organ dan sistem sempurna yang mereka miliki, manusia memperlihatkan keberadaan perancangan yang nyata. Buku-buku pelajaran dan ensiklopedia kedokteran membeberkan tingkat pengetahuan kompleks yang mendasari perancangan manusia tersebut. Tak ada keraguan bahwa asal mula manusia, yang memiliki rancangan sempurna berdasarkan pengetahuan, adalah "penciptaan."
Adalah Tuhan Yang Mahabesar, Pencipta Segala Sesuatu, Yang menciptakan manusia, dan Dia tidak memiliki sekutu dalam Penciptaan makhluk-Nya. Kebenaran ini telah dinyatakan dalam Al Qur'an:
"Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku." (QS. Al Kahfi, 18:37-38)
(*) Istilah variasi digunakan dalam biologi untuk memaparkan perbedaan-perbedaan dari sebuah bentuk, fungsi atau struktur yang diketahui. Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan suatu makhluk hidup yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan semacam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar